Kamis, 11 November 2010

Snow Dream


Lagi-lagi saya terjaga tiba-tiba.
Dengan setengah hati karena keterikatan saya yang monoton terhadap mimpi.
Monoton. Monokrom. Sama saja. Satu warna.
Tapi mereka tidak disertai bosan.
Karena saya mencintai mimpi-mimpi saya.

Saya mimpi Obama --"
Mungkin ini karena pengaruh kebanyakan nonton tivi, dimana-mana ada Obama.
Bahkan iklan tivi yang pakai Obama palsu muncul berkali-kali.
Seharian saya nungguin iklan so nice favorit saya, tapi nggak muncul-muncul.
Kasian sekali mereka jadi turun pamor tiba-tiba.

Di mimpi saya, Obama berpidato di podium, mirip kayak di kampus UI.
Tapi di luar bersalju dan kami pakai baju tebal.
Obama di Leiden.
Saya mendengarkan pidato Obama di Leiden.
Leiden.
Leiden.
Leiden.
Ya Tuhan..

Saya sungguh sangat-sangat ingin sekali bisa sekolah di sana.
Bagaimana ya?
Bagaimana ya?

Selama ini saya hanya terhubung dengan mimpi.
Mimpi yang layu saat saya membuka mata.
Yang cuma tertinggal serpih-serpihnya.
Bagaimana dong saya menyatukannya?
Bagaimana..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar