Kamis, 25 November 2010

Today is My Day

bismillahirrohmanirrohim :)

Dengan perasaan yang setengah setengah, saya umumkan bahwa hari ini saya berusia 20 tahun.
Sudah tua ya?
Saya senang, karena ini berarti Alloh masih sayang banget sama saya dengan memberikan keberkahan usia hingga saat ini.
Ini berarti saya semakin dewasa.
Ini berarti saya memiliki kesempatan untuk menjadi lebih baik.

Tapi saya sedih juga.
20 tahun berarti sudah bukan belasan, sudah kepala dua.
Sudah waktunya mandiri.
Sudah berkurang lagi jatah saya hidup saya di dunia ini.
Sudahkah saya menabung dengan cukup?

Hmm...saya bahkan tidak bisa menjawab pertanyaan itu.
Saya hanya bisa berjanji untuk menjadi lebih baik segala-galanya.
Lebih dekat kepadaNya.
Lebih mensyukuri setiap tetes nikmatNya.
Insha Alloh, saya mohon doanya.

Hari ini untuk ketiga kalinya saya berulang tahun jauh dari orang tua. Sendirian di rantau.
Tapi saya bersyukur dengan amat sangat karena banyak sekali orang-orang spesial di hidup saya.
Rasanya hangat, seperti berbaring di balik selimut berbau pewangi pakaian.

Saya berterimakasih atas ucapan-ucapan, kado, surprise party, lagu, dan doa yang kalian berikan.
Saya berterimakasih atas cinta dan ketulusan di dalamnya.
Saya berterimakasih atas telpon di tengah malam yang membuat saya tidur dengan mengulum senyum.
Saya suka sekali dengan kalimat sms yang saya terima:
" you are not getting older, you're just getting better"
terimakasih sayaaang :)

Saya tahu mungkin beberapa ucapan yang saya terima hanya hasil copy paste, atau hanya sekedar kewajiban menuliskannya karena nama saya muncul di timeline.
Nggak apa kok, saya tetap sangat senang karenanya.
Saya mengamini setiap kata yang tertulis, setiap ucapan yang terdengar.

Kayaknya itu semua yang bikin saya suka ulang tahun.
Horeee! Welcome 20 :)

Rabu, 24 November 2010

Last Day of 19

hari terakhir loh, terakhir.
saya nggak bisa lagi nulis identitas di form dengan umur belasan, hiks
(gak penting ya?)

oya, saya habis keliling jakarta dengan sotoy dan jatoh dari motor.
(gak penting juga)

aduh apa dong yang penting?

Selasa, 23 November 2010

Episode Pusing

bulan merah, kayak tomat.
sepatuku merah, kena lumpur bekas hujan.
kalau kamu coba berjalan di atas garis lumpur bekas jejak sepatu saya, kamu bakalan tahu bagaimana rasanya.
tapi jangan melenceng segarispun, jangan pakai melirik juga.
kalau perlu pakai kacamata kuda, biar kamu tidak bisa lihat kiri kanan.
biasanya 1 berpasangan dengan 2 dan selanjutnya ada 3.
tapi tidak ada tiga, hitungan saya terhenti.
cuma satu dua-satu dua.
nggak mulai-mulai.
jadinya saya diam saja.
ini namanya episode pusing.

Pura-pura

Mari malam ini kita main pura-pura.
Pura-puranya saya nulis postingan ini tanggal 22 November kemarin.
Pura-puranya malam ini saya tidak kehujanan sampai basah dan kedinginan.
Pura-puranya saya langsung tidur di kasur yang hangat dan bukannya bengong dulu di kantin asrama sampai baju saya kering lagi.
Pura-puranya saya langsung pulang ke kostan dan meringkuk di bawah selimut biru tercinta.
Pura-puranya saya tidak pusing begini dan batuk dan bersin dan ingusan.
Pura-puranya saya masih mampu cari buku buat tugas kuliah.
Pura-puranya saya amoeba, jadi bisa membelah diri jadi dua, yang satu tidur, yang satu cari bahan tugas.
Pura-puranya duit di dompet saya banyak.
Pura-puranya saya tetanggaan sama Tom Felton.

Pura-puranya ini semua pura-pura sehingga tidak ada lagi yang pura-pura melainkan sekedar bualan pura-pura.
Sebenernya pura-pura itu apa?
Saya juga nggak tau, cuma pura-pura tau.

kata "pura" di postingan ini: 35 (pura-puranya)

Minggu, 21 November 2010

Topaz

Saya cuma berbisik dan kamu membalasnya dengan teriakan.
Saya tersenyum dan kamu membalasnya dengan tawa.
Tawa keras ha ha ha yang bikin kuping saya sakit.
Sakit karena lama, terlalu lama menunggu.
Tapi kamu tak datang-datang.
Sampai tik tok tik tok di hati saya sudah memelan bunyinya.
Pelan dan semakin pelan seperti siput berjalan di atas jalan aspal.
Siang hari itu biasanya sangat panas, tapi hujan kadang tak sopan.
Tiap hujan saya ingat warna-warni kaosmu.
Tiap hujan saya ingat perkedel harga seribu.
Namun kali ini saya ingat hujan saja.
Saya menulis namamu berkali-kali di kertas itu.
Di kertas yang mungkin sudah dibuang satpam karena dianggap sampah.
Padahal bukan.
Dia tidak tahu sih kamu bukan sampah. Yah buat saya sih kamu bukan sampah.

Apa kabar topaz?