Kamis, 12 Agustus 2010

Pago Pago

Saya nggak tau siapa yang mengubah settingan waktu blog saya sehingga jadi tercatat sekarang tanggal 11 Agustus dan saya tinggal di Pago Pago.
Mungkin karena saking canggihnya saya, saya jadi bisa meloncat ke masa lalu dan sekaligus pindah tempat.

Ngomong-ngomong, saya nggak tau Pago Pago itu dimana. Bahkan saya baru dengar ada tempat yang namanya Pago Pago.
Sungguh aneh namanya.
Saya jadi mikir kalo ada negara yang namanya Choki Choki. Pasti saya akan betah tinggal di sana karena banyak pasta coklat gratisan. Tapi apakah nanti kotoran ayam juga berupa pasta coklat?
Oh tidak, mending saya pikir-pikir lagi.

Karena saya penasaran tentang Pago Pago, maka saya bertanya kepada mbah Google.
Mbah Google ini pintar, tanyakan apa saja dan dia bakal jawab.
Saya mau kalo udah embah-embah nanti bisa sepintar mbah Google. Tentunya nanti saya nggak bakalan kalah gaul sama cucu saya.

Begini jawaban mbah Google:
Pago Pago adalah ibu kota Samoa Amerika. Ada bandara internasional dan pelabuhan terbesar di seluruh pulau Tutuila. Saat ini ada lebih dari 3600 orang.
Di kota ini ada sejumlah tempat-tempat wisata, seperti Huvalu Hutan km 543, Hio Pantai km 531, Limu km 530, Matapa km 528, Talava Arch km 528, Niue Golf dan Olahraga Klub km t540, Salamumu Pantai km 135, Fakaofo Village km 549.


Apa maksudnya itu?
Saya juga tidak tau.

Bahkan mbah Google-pun tidak dapat memberikan jawaban yang jelas.
Saya jadi tambah bingung.

Selain itu, saya juga nemu video tentang Pago Pago. Judulnya Neoton Pago Pago.
Bisa dilihat di sini.

Video itu isinya orang Pago Pago yang nyanyi-nyanyi dan joget-joget.
Memang awalnya agak horor, ada cewek rambut pirang yang di-syut kepala bagian belakangnya, terus kemudian dia berbalik dan nyanyi: aaaa..aaaa...pagoooo pagoooo.
Lalu dia dan teman-temannya bergoyang-goyang.

Saya enggak mudeng sebenernya. Tapi ya kira-kira begitulah: nyanyi-nyanyi dan joget-joget.

Bahasa Pago Pago seperti ini:
Kellett egy ilyen is akkoriban. Én még nem hánytam a pago pagótól, sőt, hányingerem sem volt. Így jó, nem vagyunk egyformák. Köszi a hozzászólást!

Artinya:
Kellet ingin makan telur asin tapi dia alergi sama kulit telur.
Jadilah dia terpaksa pergi ke pulau Pago Pagotol karena di sana ada dukun beranak berijazah yang suka warna ijo dan punya ramuan hozzászólást!.
(Saya ngarang, tolong jangan dipercaya.)

Setelah tau hal itu semua, saya jadi bersyukur bahwa saya tidak benar-benar tinggal di Pago Pago.
Saya nggak bisa bahasa Pago Pago.
Bagaimana saya bisa bertahan hidup kalau ngomong aja nggak bener.
Masa iya saya harus pake bahasa tarzan tiap mau ngomong sama orang lain?
Sungguh tidak keren.

Tetapi di balik semua itu, Pago Pago adalah tempat wisata yang oke.
Ini foto-foto yang saya ambil dari si embah:


bagus ya?




Nah, ini foto penduduk asli Pago pago:


Sungguh mirip sama orang Papua --"

Entah kenapa settingan blog saya berubah sendiri, saya belum tau.
Mungkin ini adalah pertanda bahwa suatu hari nanti saya bakalan berkunjung ke Pago Pago.
Semoga di sana makanannya enak-enak dan penduduknya bukan kanibal.

Fenomena

Berhubung di masa ini hampir semua orang udah punya ponsel dan punya akun di jejaring sosial, maka kayaknya komunikasi lebih sering lewat bahasa tulis. Elektrik tentunya.
Sekarang udah nggak jamannya lagi kirim-kiriman berita lewat surat.
Lama soalnya.

Kalo dipikir-pikir, kasian juga pak pos dan segenap staff keluarganya.
Udah jarang banget orang yang pake jasa pos.
Saya salut sama perusahaan yang masih pake jasa Pos Indonesia.
Misalnya telkomsel. Tiap bulan bapak saya selalu dikirimi tagihan kartu Halo-nya lewat pos.
Jadi seenggaknya ada satu surat yang dateng ke rumah tiap bulan.

Padahal dulu jaman SD saya masih main surat-suratan sama sahabat pena saya.
Namanya Nastiti, Ikajati, dan Intan.

Kami surat-suratan dengan polosnya.
Nanyain kabar dan tukar-tukaran foto.
Saya selalu seneng tiap ada pak pos datang dan manggil-manggil: Azizah, azizah.
Oh, serasa dapet wesel dari pak lurah.

Sebenernya saya enggak mau ngomongin tentang pak pos. Karena saya tidak tahu menahu tentang kehidupan pak pos yang sebenarnya.
Bisa jadi mereka udah punya bisnis rahasia sendiri dan sekarang lebih kaya raya daripada pas jadi tukang pos.

Saya mau ngomongin tentang bahasa tulis yang sering kita pakai.

Kita mulai saja. Cekidot:

1. Kategori Alay
Saya nggak akan bahas apa definisinya karena bosen. Dan pastinya hampir semua orang udah pada tau.
Menurut saya alay adalah salah satu jenis kejahatan. Dan saya berharap itu segera dibasmi dari muka bumi.

Saya heran bagaimana bisa orang nulis dengan huruf gede kecil campur angka. Salut juga sih sama kegigihan mereka mengkombinasikan angka dan huruf sambil jarinya pencet-pencet shift berkali-kali.
Pasti mereka udah profesional banget jadi tukang ketik kelurahan.
Nggak kayak saya yang sampai saat ini masih saja ngetik pake jari telunjuk aja.
Benar-benar amatir.

2. Kategori Lebay
Ini juga kejahatan.
Tapi setingkat lebih rendah daripada alay.
Sementara alay bisa menyebabkan kejang-kejang berlebihan dan mulut keluar busa, kejahatan kategori ini hanya menyebabkan mata kita muter-muter karena kebanyakan baca apdetan orang yang bersangkutan.

3. Haha, hihi, dan hehe
Dulu ada temen kuliah saya yang sudah pernah bahas tentang penggunaan kata "haha, hihi, dan hehe" ini.
Saya bahas lagi di sini, seinget saya aja (seperti yang telah kita ketahui, saya punya penyakit lupangitis meningitis).

Banyak orang yang tiap komen di status orang pasti menyertakan kata ini di belakangnya.
Mungkin maksudnya untuk memperhalus kalimat yang tadi ditulis.

Coba rasakan bedanya:
1. Hei, kamu bau deh! Dasar tukang kentut!
2. Hei, kamu bau deh! Dasar tukang kentut! Hahahaha...

Di kalimat nomor satu, kesannya nuduh banget bahwa orang itu tukang kentut.
Nggak ada orang yang mau dikatain tukang kentut. Pasti dia bakalan sakit hati dan mungkin nanti bisa bunuh diri. Ini terlalu beresiko. Menyangkut hidup matinya seseorang, kan?

Nah dikalimat nomor dua, bisa diliat itu cuma bercandaan.
Soalnya ada hahaha-nya.
Jadi orang yang dikomenin juga bakal ikut "hahaha" di dalam hati.
Marahnya ilang, nggak jadi bunuh diri deh. Hore!

Dari sedikit bahasan di atas, jelaslah sudah bahwa kata haha, hihi dan hehe sangatlah penting dalam bahasa tulis.
Sekarang malah nggak cuma tiga itu saja.

Ada banyak variasi yang diciptakan. Rasa keju, pedes manis, jagung, jagung pedes, balado, dan sebagainya.
Oh bukan, itu lanting.

Variasi ketawa misalnya: hohohoho, hwahahaha, wkwkkwkw, gagagaggaga, kikikikikik.
Yang terakhir itu ketawanya mbak kunti yang punggungnya bolong. Jangan dipakai sembarangan.

4. Emoticon
Fungsinya untuk meperjelas maksud kalimat kita.
Jaman sekarang nggak gaul kalo nggak pake emoticon. Kesannya hampa dan hambar. Seperti sayur tanpa garam.

Di sini saya kasih contoh lagi:
1. Ya ampun bajunya lucu banget.
2. Ya ampun bajunya lucu banget >.<...

Kalimat pertama terkesan sangat datar. Tanpa ekspresi.
Bayangkan kamu lagi ngomong sama seseorang yang nggak punya ekspresi.
Rasanya pengen ngeludahin.

Makanya dipakai emoticon kayak di kalimat kedua, yang kalo nggak salah artinya oh-so-cute atau gemes banget.

Contoh emoticon yang sering dipakai dan artinya:
:) senyum
:D ketawa
:( sedih
:'( sedihnya pake nangis
:') terharu
:P melet-melet
;) flirting
:* kiss
:@ ngambek
:9 yummy
--", -____-, -_-" cape deh
^.^ senang
T.T nangis

aduh masih banyak deh, pusing.

Catatan Penulis

Kamis, 12 Agustus 2010

Dari kemarin saya bertanya-tanya, apakah rasa lapar mempengaruhi pola berpikir kita?
Dan kayaknya jawabannya iya.

Temen saya nulis di blognya bahwa dia adalah Ranger Pink.
Bukan cuma dia sebenernya yang pernah ngaku-ngaku jadi power rangers.
Banyak temen saya yang kayak gitu.
Bahkan ada yang udah bikin kelompok ranger.

Sebenernya saya mau ikutan jadi power ranger.
Tapi karena udah banyak, saya jadi enggak minat lagi.
Saya enggak suka disama-samain.
Saya mau jadi superhero yang lebih keren.
Yang rendah hati dan pas berubah nggak ketauan.

Lagipula kalau jadi power ranger saya harus pake seragam ketat yang warnanya norak.
Terus loncat sana-sini membasmi kejahatan.

Ah, mendingan saya jadi Gordon yang tinggal di markas aja.
Tapi saya enggak mau tinggal di tabung.
Saya mau jadi Gordon-women yang bebas jalan-jalan, belanja, dan makan bakso.

Kalau power ranger pas berubah kan pake jam tangan itu ya kalo nggak salah?
Saya enggak mau gitu.
Terkesan sombong sekali kalau tiba-tiba lagi jalan di mall terus tiba-tiba ada kejahatan menyerang bumi, lalu saya pencet-pencet jam tangan saya dan berubah di tempat umum.

Saya rasa saya bakal disangka tukang sulap terus ditepuktangani sama orang-orang.
Prok-prok-prok.

Saya mau jadi superhero yang gaul.

Ingat tuyul dan mbak yul?
Si tuyul itu bisa ngilang kalau dia buka kaos.
Saya juga nggak mau buka kaos di tempat umum.
Malu.

Jinny oh jinnny bisa ngilang cuma dengan menangkupkan tangan dan mengangguk. Cling, dia ilang.
Tapi itu enggak canggih.

Saya mau berubah dengan salto.
Keren sekali kan kelihatannya kalau tiba-tiba lagi jalan santai terus tiba-tiba saya salto dan berubah jadi superhero.
Uh waw..

Tapi ngomong-ngomong, saya nggak bisa salto.
Mungkin saya akan kursus dulu.

Oya, saya suka banget iklan Axis edisi Ramadan.
Saya jatuh cinta sama cowok di iklan itu, karena tampangnya bego sekali.
Sepertinya gampang dibodohi. Haha. Kasian.

Sebenarnya jadi superhero bukan cita-cita utama saya.
Cita-cita saya jadi psikolog kayak Virginia Satir.

Saya juga mau belajar hipnotis.
Nantinya saya akan lebih canggih daripada uya kuya.

Kenapa sih om kuya nggak direkrut aja buat menyelesaikan kasus video porno ariel?
Kan gampang, tinggal hipnotis terus tanyain.
Nggak usah pakai lama. Soalnya saya bosen tiap liat tivi pasti beritanya itu-itu melulu.

Pesan sponsor: Jadilah trendsetter, bukan follower.
Kalau ada yang ikutan kamu, berarti kamu beda dan keren. Berbanggalah. Haha.
Salam piss, love, and gaul!

Rabu, 11 Agustus 2010

Ini Curhat, Sumpah Deh! (2)

Rabu, 11 Agustus 2010

Terhitung sudah tujuh hari saya tidak melongok blog ini.
Tidak, bukan karena saya mati suri.
Ini sih karena alasan menghemat bandwith saya yang tinggal dikit untuk dipakai registrasi akademik di SIAK-NG.

Buat Fakultas Psikologi Universitas Indonesia terutama angkatan 2008, registrasi akademik online adalah hal yang jauh lebih menakutkan daripada kebelet pipis tengah malem setelah nonton Masih Dunia Lain.
Sungguh ini jauh lebih mencekam.
Bayangkan saja, telat semenit, mata kuliah pilihan yang udah diincer-incer bakalan terjajah oleh yang lain.
Dan itu terjadi pada saya.

Registrasi dibuka tanggal 10 Agustus 2010 pukul 09:00 waktu SIAK-NG.
Mungkin SIAK letaknya sedikit berbeda sama Indonesia bagian barat, jadinya pukul 09:00-nya SIAK adalah pukul 08:52.
Untung kita semua cerdas-cerdas karena selalu minum multivitamin ikan cod yang mengandung omega tiga, jadi nggak ada yang tertipu dengan tipuan licik macam itu.

Setengah jam sebelumnya saya udah nongkrong di depan laptop, buka SIAK dan pejet-pejet tombol F5 berkali-kali.
Temen-temen saya juga kayak gitu.
Bener-bener deh, kami adalah pasukan yang sangat terlatih. Densus 88 kalah men!

Begitu tiba waktunya, muncullah form yang musti diisi.
Karena banyaknya orang yang akses, SIAK-nya error.
Untung punya saya nggak.
Jadi saya klik sana klik sini dengan tangan tremor, gemeter, mulut megap-megap, dan mata melotot (seperti tokoh om-om antagonis di lagu keong racun).
Kemudian "save".
Berhasil!

Saya dapet mata kuliah pilihan Adiksi dan Psikologi Arsitektur.
Posisi pertamax pula.
Senangnya sampai pengen loncat-loncat di genteng.

Nah, waktu di cek en ricek, saya ternyata belum ambil mata kuliah wajib, SDM.
Balik lagi dong saya ke form buat ngisi SDM.
Klik dan cek yang lain, masih oke seperti semula.
Adiksi dan Arsitektur juga masih nongkrong cantik di tempatnya.
Klik "Save" lagi.

Saat itulah terjadi error.

Error.
Error.
Dan Error.
Berkali-kali.

Sampai saya hopeless sekali.
Sampai tombol F5 teriak tolong-tolong karena saya pencet dengan tidak berperike-tombol-an.

Enggak inget deh udah berapa kali saya me-refresh halaman itu.
Berharap IRS saya udah kesimpen.

Setelah capek sampai hampir ketiduran, akhirnya SIAK-nya normal lagi, nggak ajeb-ajeb lagi.
Saya cek IRS saya.

Dan saya jerit-jerit sendiri.
Kenapa yang harusnya 22 sks (kalo nggak salah), cuma ada 16 sks?

Matkul pilihan saya ilang semua.

Takut salah liat, saya perdayakan lagi si F5.
Kali ini,
yang muncul cuma 9 sks!

Astagadragon..
Mau jadi apa saya kalo kuliah cuma 9 sks?
Ini sih sama saja menghambur-hamburkan duit orang tua.
Kalo orang tua saya punya pohon duit sih enggak apa.

Karena udah telanjur sebel, saya tutup semua itu jendela siak-nya.

Semoga nanti pas saya buka lagi, jadwal kuliah saya udah normal. Nggak labil kayak abege gini.

Setelah traffic SIAK mereda, saya coba intip lagi.
Bismillah.
Terbukalah.

Sayang doa saya nggak terkabul.
Cuma 16 sks.
Sampai sekarang.

Aaah sedihnya..

-the end-


Ah udah ah curhatnya, capek.
Hari ini hari puasa pertama 1431 H.
Mohon maaf lahir batin ya, semoga di hari pertama ini kita tidak tergoda dengan es kelapa muda, cendol, ayam goreng, batagor, buah apel, es jeruk, ikan bakar, dan lain sebagainya.

Lah, nulis aja saya jadi laper.
Astaghfirulloh, nakal banget ya ini tangan.

Happy fasting all! :D