Sabtu, 05 Februari 2011

i want you to text me first
please

5211

thanks for being nice, for a moment to remember

i'll disappear

i'll disappear

i'll disappear


Hey, hey, hey
Here I go now, here I go into new days


I'm pain, I'm hope, I'm suffer

hey, hey, heeee-heeeey

Here I go into new days
Hey, hey, hey

Ain't no mercy, ain't no mercy there for me
I'm pain,

I'm hope, I'm suffer
Yeah, hey, heeee-heeeey

Ain't no mercy, ain't no mercy there for me

Do you bury me when I'm gone?
Do you teach me while I'm here?
Just as soon as I belong, then it's time I disappear

Hey, hey, hey
And i went, and i went, on down that road

I'm pain, I'm hope, I'm suffer

Hey, hey, heeeeee-heeeeey
And i went on, then I went on down that road

Do you bury me when I'm gone?
Do you teach me while I'm here?

Just as soon as I belong, then it's time I disappear

I'm gone! I'm gone! I'm gone baby!

Do you bury me when I'm gone?
Do you teach me while I'm here?

Just as soon as I belong, then it's time I disappear
Oh, disappear

I Disappear-Metallica

Jumat, 04 Februari 2011

XOXO

tik tok tik tok

i want this:

and this

huuuungry *LOL


a little bit sad, still wanna being a free-person, no study, no work, nothing to think
holiday: OVER, huweeee

saya sudah packing (dengan merana)

bawaan saya banyak T.T

malam ini berangkat, besok nyampe, tiduran bentar, tarik napas, tidur lagi dua hari.
seninnya kuliah.
maunya semangat, sungguh.

mari ucapkan basmallah: Bismillahirrohmanirrohim
Ya Alloh, saya berniat kuliah dengan baik semester ini, ridhoi ya Alloh, tolong zizah ya Alloh.

fighting XOXO
laugh everyday and be happy :)

Rabu, 02 Februari 2011

I Promise (for real)

Memejamkan mata tentu saja tidak mengubah segalanya, kamu cuma tidak melihat hal-hal yang tidak ingin kamu lihat.
Terkadang saya berpikir bagaimana kalau saya menciptakan dunia sendiri dan hidup di sana selama-lamanya. Tanpa ada yang mempengaruhi saya harus ngapain dan saya harus ngomong apa.
Bebas, kayak burung.
Eh tapi burung juga hidup di dunia yang diciptakan Tuhan ya.
Burung terbang dan bernapas dan mencari makan dan semuanya udah diatur sama Tuhan, nggak peduli burung itu kenal Tuhan atau gak.

Saat hujan, dimana burung bersembunyi? Bisakah dia terbang saat sayapnya basah?
Bisa kayaknya, saya juga kurang tahu.
Umm, sekarang hujan.
Saya pingin minum kopi dan guling-guling di kasur.
Pingin makan biskuit Genji juga, itu loh yang bentuknya hati, saya suka.

Hari ini Rabu, dan saya seharian geje di rumah, memikirkan bagaimana besok kuliah semester enam. Memikirkan itu bikin saya sakit perut, cenat-cenut.
Saya pengen merem aja, pengen terbang juga.
Saya ingin tidak peduli.
Tapi kenapa saya terlonjak bahkan saat mendengar bunyi sedikit saja?
Padahal saya sudah berjanji mau mengabaikan. Sudah abaikan saja. Abaikan. Acuhkan. Lebih baik makan.
Saya lapar.

Keteraturan, ya. Saya percaya segalanya sudah diatur.
Bahkan mimpi yang muncul, khayalan yang tercipta, dan semuanya.
Kadang khayalan saya jadi nyata, tapi gak sesering mendung menjadi hujan.
Saya menginginkan sesuatu, memvisualisasikan, dan voila..terjadilah.
Tapi hanya sekedar hal-hal kecil, tidak besar, hanya sekecil bulan, tak sebesar Betelgeuse.

Kamu tahu Betelgeuse?
subhanalloh, mataharinya sampai gak terlihat


Betelgeuse itu bintang, yang besarnya 550 kali matahari.
Jika matahari adalah kancing bulat kecil yang superkecil, maka Betelgeuse adalah bola pantainya Teletubbies.
Saya mencintai Betelgeuse sejak pertama kali melihatnya di buku astronomi waktu SD dulu.
Kemarin saya melihatnya lagi dan masih terkagum-kagum kayak orang bodoh.
Kalau bumi kita sebesar Betelgeuse, mungkin kita tidak akan ditakdirkan bertemu.
Tapi kalau ketemu juga, itu namanya kesalahan, umm..mungkin.
Sudahlah, ini kepulangan yang terakhir, setelah itu kunci pintunya dan saya pergi.
Bye.

Selasa, 01 Februari 2011

Tragedi Mimpi

Lagi-lagi saya kepingin cerita tentang SIAK-NG.

Jadi begini, tanggal 27 Januari kemarin itu hari terakhir buat ngatur-atur si jadwal di siak. Nah, tanggal itu juga saya berangkat untuk Bakti Desa di Giritirto.
Saya berangkat dengan hati riang dan senang dan tanpa beban.
Selama 3 hari saya bersenang-senang, menyeberang sungai, main bareng anak SD, dan ngerusuhin kampung orang.

Di Giritirto saya sama sekali enggak dapet sinyal, makanya saya terkucil tanpa berita dari luar. Karena itu pula, saya lupa bahwa jadwal di siak saya masih ada yang bentrok dan perlu dibereskan sebelum tanggal 27.
Karena ketidaktahuan itu saya tenang-tenang saja tanpa dosa melaksanakan kegiatan Bakti Desa. Ngeeek.

Tanggal 29 malam (ini malam Minggu) saya baru sampai rumah lagi dan langsung melampiaskan kerinduan saya pada sinyal dan internet.
Cek siak dan ooh, saya siok.
Irs saya belum disetujui, dan jadwal perubahan udah lama lewat.

Jadilah malam minggu itu saya panik dan berdebar-debar (ini apa deh bahasanya).
Malam itu juga, saya sms pemimbing akademik saya untuk minta tolong.
Jam sebelas malam. Sungguh mahasiswa yang tidak sopan --".

Untung PA saya langsung bales, meskipun saya dimarahin kenapa gak beresin dari kemarin. Saya diminta menghubungi manajer pendidikan, dan karena panik dan hectic saya langsung aja sms malam itu.
Gak dibales.
Tengah malem: belum dibales.
Jam satu saya belum bisa tidur: belum juga dibales.
Jam satu lebih satu menit saya tidur.
Dan mimpi aneh.

Begini mimpinya (saya ingat banget):
Di mimpi itu saya keliling kampus sendirian kayak orang gila dan bertemu banyak orang berambut kribo. Saya nanya: dimana saya bisa ngurus siak?
"Di lantai atas", jawab mas-mas kribo yang (kayaknya) Giring Nidji.
Saya lari hup hup ke lantai atas, dan di atas ada taksi.
Terus saya ditanyain mau kemana. Saya jawab mau ketemu PA saya, mbak bla bla bla.
Saya pun diantar, tapi entah kenapa taksinya berubah jadi motor.
Jalannya jelek banget, dan setelah saya ingat-ingat lagi: "Wah, ini kan jalan ke Giritirto, berarti jauh ya Pak", saya bilang begitu.
"Iya, rumah mbak bla bla bla memang di sana, semua dosen juga kompleksnya disana", kata bapak taksi motor.

Akhirnya sampailah saya ke sebuah rumah yang banyak tanaman warna biru dan merah. Bapak taksi motor menghilang dan saya udah bertatap muka sama PA saya.
PA saya adalah Cut Tari (ini di mimpi saya, sumpah deh).
Mbak-PA-Cut-Tari itu lagi sibuk sekali, saya diminta sms manajer pendidikan dengan hapenya.
Saya sms dan menunggu.
Langsung dibalas.
Bukan dari manajer pendidikan, tapi dari Roger Danuarta.
Mbak-PA-Cut-Tari bilang: "Baca aja, bacain yang keras ya"
Saya baca, smsnya begini: "Eh cin, lo malem ini gue tunggu di Atrium jam 1 am, tapi bentaran aja ya, soalnya abis itu paginya kita musti menghibur Syahrini, secara baru ditinggal bokapnya"

Mbak-PA-Cut-Tari tambah heboh begitu mendengar sms itu dan bilang bahwa dia harus buru-buru. Saya juga ikutan heboh dan bertanya-tanya mau dibawa kemana siak saya. Lalu Mbak-PA-Cut-Tari menelpon manajer pendidikan dan kata beliau siak sudah gak bisa diubah-ubah lagi karena udah ditandatangani presiden SBY.

Saya bingung dan kepingin nangis.
Dan saya bangun.

Saat kebangun saya lebih deg-degan lagi dari malamnya.
Entah kenapa semalaman mimpi saya dipenuhi para artis, itu tidak menghibur, sungguh.
Hari Minggu itu saya bad mood dan gak nafsu ngapa-ngapain, meskipun saya masih makan tiga piring seperti biasa.
Saya khawatir kalau disuruh ngurus ke Depok, sementara belum ada tiket pulang di tangan.
Saya menanti dan menanti kayak lagunya Nikita Willy.

Akhirnya (untunglah) manajer pendidikan membalas sms saya hari Senin dan saya dinasihatin supaya tidak meminta pelayanan mahasiswa di weekend.
Alhamdulillah siak saya beres. Yah segampang itu.

Ah ini ending ceritanya gak asik banget, antiklimaks, saya kebelet pipis soalnya. Dadadadadadah.