Rabu, 02 Februari 2011

I Promise (for real)

Memejamkan mata tentu saja tidak mengubah segalanya, kamu cuma tidak melihat hal-hal yang tidak ingin kamu lihat.
Terkadang saya berpikir bagaimana kalau saya menciptakan dunia sendiri dan hidup di sana selama-lamanya. Tanpa ada yang mempengaruhi saya harus ngapain dan saya harus ngomong apa.
Bebas, kayak burung.
Eh tapi burung juga hidup di dunia yang diciptakan Tuhan ya.
Burung terbang dan bernapas dan mencari makan dan semuanya udah diatur sama Tuhan, nggak peduli burung itu kenal Tuhan atau gak.

Saat hujan, dimana burung bersembunyi? Bisakah dia terbang saat sayapnya basah?
Bisa kayaknya, saya juga kurang tahu.
Umm, sekarang hujan.
Saya pingin minum kopi dan guling-guling di kasur.
Pingin makan biskuit Genji juga, itu loh yang bentuknya hati, saya suka.

Hari ini Rabu, dan saya seharian geje di rumah, memikirkan bagaimana besok kuliah semester enam. Memikirkan itu bikin saya sakit perut, cenat-cenut.
Saya pengen merem aja, pengen terbang juga.
Saya ingin tidak peduli.
Tapi kenapa saya terlonjak bahkan saat mendengar bunyi sedikit saja?
Padahal saya sudah berjanji mau mengabaikan. Sudah abaikan saja. Abaikan. Acuhkan. Lebih baik makan.
Saya lapar.

Keteraturan, ya. Saya percaya segalanya sudah diatur.
Bahkan mimpi yang muncul, khayalan yang tercipta, dan semuanya.
Kadang khayalan saya jadi nyata, tapi gak sesering mendung menjadi hujan.
Saya menginginkan sesuatu, memvisualisasikan, dan voila..terjadilah.
Tapi hanya sekedar hal-hal kecil, tidak besar, hanya sekecil bulan, tak sebesar Betelgeuse.

Kamu tahu Betelgeuse?
subhanalloh, mataharinya sampai gak terlihat


Betelgeuse itu bintang, yang besarnya 550 kali matahari.
Jika matahari adalah kancing bulat kecil yang superkecil, maka Betelgeuse adalah bola pantainya Teletubbies.
Saya mencintai Betelgeuse sejak pertama kali melihatnya di buku astronomi waktu SD dulu.
Kemarin saya melihatnya lagi dan masih terkagum-kagum kayak orang bodoh.
Kalau bumi kita sebesar Betelgeuse, mungkin kita tidak akan ditakdirkan bertemu.
Tapi kalau ketemu juga, itu namanya kesalahan, umm..mungkin.
Sudahlah, ini kepulangan yang terakhir, setelah itu kunci pintunya dan saya pergi.
Bye.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar