Halo, saya Cinderella. Saya baru saja punya sepatu kaca baru. Pas sekali di kaki.
Malam ini waktunya dansa sama pangeran, tapi kok tidak ada bel berdentang jam duabelas tengah malam.
Saya jadi kesiangan (atau kepagian ya?).
Saya segera berlari hup hup hup.
Seharusnya sepatu saya lepas di tangga supaya pangeran bisa cari saya.
Tapi sepatu saya nempel, masih nempel di kaki sampai saya tiba dengan selamat di kamar saya.
Saya bilang: yaaaah...nasib.
Esoknya dan esoknya saya menunggu pangeran datang, ditemani tujuh kurcaci teman saya yang baik hati dan tidak sombong. Kami menari di hutan dan berbicara dengan burung-burung: hei siapa yang paling cantik di hutan ini? Hei, apakah pangeran berkunjung kesini?
Mereka bilang: kuk kuk kuk kuk yang artinya ooooooh, cinderella, hati-hati jangan makan apel sembarangan.
Tapi saya suka suka suka sekali sama apel.
Suatu hari ada seorang nenek yang jualan apel di hutan. Saya senang sekali dan saya panggil dia. Nenek-neneknya agak serem tapi dia baik hati karena dia kasih saya apel satu gratis.
Kurcaci bilang jangan makan. Burung bilang jangan makan. Tapi saya mau makan.
Jadinya saya makan apelnya, dan.........................
Saya bingung.
Saya terbangun di kamar yang super indah.
Saya masih pakai sepatu kaca, dua-duanya.
Saya pikir saya kembali ke istana pangeran ganteng. Jadi saya berlari keluar dengan semangat yeah yeah.
Waktu saya buka pintu, ada monster mengerikan. Dia bilang namanya Beast.
Dia bilang sedang menculik saya.
Ooooh, kasian sekali teman-teman saya para kurcaci, mereka pasti harus mengumpulkan uang banyak untuk menebus saya yang diculik ini.
Tapi kenapa? Kenapa Beast yang kaya mau-maunya menculik orang?
Oooooh...
Meskipun jelek, Beast baik hati sekali. Saya selalu makan enak.
Pelayannya banyak. Salah satu pelayan mukanya jahat dan licik, saya tidak suka.
Malamnya dia datang ke saya dan menawarkan dua pilihan: pilih suara indahmu atau sirip ikanmu.
Saya pikir: ih bego banget sih pelayan ini, saya kan nggak punya sirip ikan. Makanya saya langsung pilih suara indah aja.
Eh ternyata benar pelayannya bego.
Saya dapat suara indah dan tidak kehilangan sirip ikan saya (yang emang nggak ada --").
Pelayan itu menyadari kebodohannya dan lari-lari keluar.
Hihihi, dasar kamu bodoh deh.
Mumpung sepi, saya kabur dari jendela dan bernyanyi memanggil burung-burung sahabat saya.
Berhasil! Ada sesuatu yang datang dari langit.
Tapi kok besar sekali ya?
Apa itu?
Aaaaaah, permadani terbang, kenapa bisa terbang?
Permadaninya memanggil-manggil saya untuk naik ke atasnya.
Naiklah saya dan terbaaaaang.
Di atas permadani ada lampu yang cantik sekali, tapi agak berdebu.
Jadi saya bersihkan sedikit. Srek srek...
Tiba-tiba muncul om jin.
Saya tau dia om jin karena saya sering baca di buku dongeng.
Saya udah senang sekali karena bakal dapet tiga permintaan.
Tapi om jin bilang dia cuma akan mengabulkan satu permintaan.
Yah, sayang sekali..
Setelah pikir-pikir, saya bilang ke om jin, saya mau pangeran.
Cling, seketika pangeran muncul dan om jin menghilang.
Senangnya hati Cinderella, akhirnya bisa bertemu pangeran lagi.
A whole new world...Tapi sebenarnya sampai saat ini Cinderella masih curiga apakah pangeran=om jin atau bukan.
Udahan ah capek.