Kamis, 12 Agustus 2010

Catatan Penulis

Kamis, 12 Agustus 2010

Dari kemarin saya bertanya-tanya, apakah rasa lapar mempengaruhi pola berpikir kita?
Dan kayaknya jawabannya iya.

Temen saya nulis di blognya bahwa dia adalah Ranger Pink.
Bukan cuma dia sebenernya yang pernah ngaku-ngaku jadi power rangers.
Banyak temen saya yang kayak gitu.
Bahkan ada yang udah bikin kelompok ranger.

Sebenernya saya mau ikutan jadi power ranger.
Tapi karena udah banyak, saya jadi enggak minat lagi.
Saya enggak suka disama-samain.
Saya mau jadi superhero yang lebih keren.
Yang rendah hati dan pas berubah nggak ketauan.

Lagipula kalau jadi power ranger saya harus pake seragam ketat yang warnanya norak.
Terus loncat sana-sini membasmi kejahatan.

Ah, mendingan saya jadi Gordon yang tinggal di markas aja.
Tapi saya enggak mau tinggal di tabung.
Saya mau jadi Gordon-women yang bebas jalan-jalan, belanja, dan makan bakso.

Kalau power ranger pas berubah kan pake jam tangan itu ya kalo nggak salah?
Saya enggak mau gitu.
Terkesan sombong sekali kalau tiba-tiba lagi jalan di mall terus tiba-tiba ada kejahatan menyerang bumi, lalu saya pencet-pencet jam tangan saya dan berubah di tempat umum.

Saya rasa saya bakal disangka tukang sulap terus ditepuktangani sama orang-orang.
Prok-prok-prok.

Saya mau jadi superhero yang gaul.

Ingat tuyul dan mbak yul?
Si tuyul itu bisa ngilang kalau dia buka kaos.
Saya juga nggak mau buka kaos di tempat umum.
Malu.

Jinny oh jinnny bisa ngilang cuma dengan menangkupkan tangan dan mengangguk. Cling, dia ilang.
Tapi itu enggak canggih.

Saya mau berubah dengan salto.
Keren sekali kan kelihatannya kalau tiba-tiba lagi jalan santai terus tiba-tiba saya salto dan berubah jadi superhero.
Uh waw..

Tapi ngomong-ngomong, saya nggak bisa salto.
Mungkin saya akan kursus dulu.

Oya, saya suka banget iklan Axis edisi Ramadan.
Saya jatuh cinta sama cowok di iklan itu, karena tampangnya bego sekali.
Sepertinya gampang dibodohi. Haha. Kasian.

Sebenarnya jadi superhero bukan cita-cita utama saya.
Cita-cita saya jadi psikolog kayak Virginia Satir.

Saya juga mau belajar hipnotis.
Nantinya saya akan lebih canggih daripada uya kuya.

Kenapa sih om kuya nggak direkrut aja buat menyelesaikan kasus video porno ariel?
Kan gampang, tinggal hipnotis terus tanyain.
Nggak usah pakai lama. Soalnya saya bosen tiap liat tivi pasti beritanya itu-itu melulu.

Pesan sponsor: Jadilah trendsetter, bukan follower.
Kalau ada yang ikutan kamu, berarti kamu beda dan keren. Berbanggalah. Haha.
Salam piss, love, and gaul!

2 komentar:

  1. hah...saya disebut2...
    sebenernya saya lebih memilih jadi jumper daripada power ranger
    tapi fakta ranger pink baru saya tau 2hari yg lalu
    saya punya sendal pink yg gaul...
    dan sebenarnya power ranger ga hebat2 banget
    sering kalah daripada menangnya...

    BalasHapus
  2. haha, jadi karena sendal pink lalu kau berpikir bahwa kau adalah ranger pink?
    omigod..

    BalasHapus